“Sebagian di antaranya sudah di tangan pemilik barunya,” ujar Ki Ronggo saat disambangi omkicau.com di rumahnya, Jalan Moch Kahfi, Brigif (Pinding) No 64, Ciganjur, Jakarta Selatan (WA 082 111 047 371).
Sudah banyak lovebird baby hasil penangkarannya yang moncer di lapangan. Misalnya Mutiara, Melati, Maimunah, Munaroh, Beby Mirna, dan sebagainya. Beberapa lovebird baby yang sudah berprestasi, namun masih di tangan Ki Ronggo, antara lain Mila dan Maya.
Tak hanya itu, Ki Ronggo juga sukses sebagai pencetak lovebird baby prestasi. Jumlah induk yang dimilikinya hanya dari 15 pasang, namun semuanya merupakan trah ngekek panjang (durasi 40 detik lebih). Sebagian di antaranya eks jawara lomba.
Lovebird baby hasil breeding Ki Ronggo rata-rata memiliki durasi panjang dan bermental figher. Berapa banderolnya? Bervariasi, tapi pada kisaran Rp 1 juta / ekor. Tetapi jika sudah berprestasi, harga tentu jauh lebih mahal.
Untuk anakan non-ring dan sudah bisa makan milet sendiri, harga sekitar Rp 800.000. Kalau anakan masih lolohan, harga lebih murau lagi: Rp 600 ribu.
Penangkaran lovebird yang dikelola Ki Ronggo ini menggunakan ring berkode BnR. Ada dua model kandang yang dipakai, yakni kandang battery dan kandang koloni.
Anakan lovebird dirawat induknya
Anakan yang menetas dibiarkan dalam perawatan induknya hingga tumbuh bulu–bulu secara lengkap. Berdasarkan pengalaman, anakan yang dibesarkan induknya jauh lebih berkualitas. “Apalagi kalau induk memiliki durasi ngekek panjang dan mental fighter,” jelasnya.
Namun jika induknya terlihat galak, Ki Ronggo akan memisahkan anak-anaknya pada umur 2 minggu. Perawat akan meloloh anakan ini hingga bisa makan sendiri. “Tapi itu hanya induk tertentu saja, terutama yang galak terhadap anakannya,” lanjutnya.
Untuk memenuhi kebutuhan pakan, Ki Ronggo memberikan canary seed dan milet putih, diselingi irisan kangkung dan potongan jagung muda. Pemberian jagung diperbanyak jika induk sedang bawa anakan.
Anakan yang sudah disapih dari induknya akan dipindah ke kandang lebih besar. Di kandang pembesaran inilah, anakan lovebird akan terus berkembang sampai belajar narik ngekek.
Pada umur 2,5 – 3 bulan, lovebird baby dipindah ke kandang soliter dan dikondisikan dengan perawatan lomba, termasuk merutinkan mandi dan penjemuran.
semoga mengispirasi
sumber artikel: https://omkicau.com/2017/09/16/ki-ronggo-cetak-lovebird-baby-prestasi-dari-hasil-kebun-sendiri
0 Response to "Sukses mencetak paud fighter dan ngekek panjang, dengan 15 pasang induk lovebird."
Posting Komentar