Lovebird ini diperolehnya dari Om Rudy (Probolinggo). Ketika masih di tangan Om Rudy, Biker belum pernah dibawa ke arena lomba, bahkan hanya dijadikan indukan saja.
“Awalnya, Om Rudy tak mau menjual Biker. Saya terus berusaha membujuknya, sampai akhirnya dia mau melepasnya seharga 17 juta. Harga ini cukup mahal untuk ukuran saya setahun lalu,” jelas Om Dian.
Setiba di rumah, lovebird Biang Kerok bahkan tidak mau bunyi sama sekali. Itu berlangsung selama 1,5 bulan. Meski demikian, Om Dian tetap bersabar dan melakukan berbagai upaya agar Biang Kerok mau bunyi.
Akhirnya, dia mencarikan lovebird betina yang cocok untuk dijodohkan. Tak tanggung-tanggung, ada 30an lovebird betina coba dijodohkan, tapi Biang Kerok tak berminat. Baru ketika disodorkan betina ke-31, Biang Kerok mau berjodoh.
Tiga hari kemudian, tak disangka, Biker berbunyi sepanjang hari, hampir tidak berhenti. Berhentinya saat mau makan dan minum saja.
“Saya terkejut, tapi bersyukur. Penantian lama akhirnya membuahkan hasil. Seminggu usai berjodoh, Biker saya coba gantang. Namun dia belum mau bunyi di gantangan,” tambah Om Dian.
Suatu hari, dia minta tolong teman untuk membawa lagi lovebird Biang Kerok ke gantangan. Sengaja Om Dian tidak ikut ke lapangan. Eh, temannya tersebut menelpon, Biker menjadi pusat tontonan di gantangan, bahkan ada yang menawarnya Rp 150 juta.
Biang Kerok termasuk lovebird fighter. Apabila bertemu lawan-lawannya di lapangan, lovebird Biang Kerok seringkali ngamuk. Lawan di sekelilingnya pun menjadi keder.
Lovebird Biang Kerok (Biker) punya suara khas yang sangat kasar. Seumpama penyanyi, dia beraliran underground yang bernada ingar bingar. “Biker mainnya nagen di tangkringan. Durasi ngekek sekitar 15 sampai 50 detik, dengan jeda hanya dua sampai empat detik saja,” ujar Om Dian.
Baru sebentar merasakan kegembiraan, eh.. sebulan kemudian pasangan Biker mati. Om Dian lantas menghubungi Om Rudy, untuk menanyakan betina aslinya.
“Awalnya saya tidak berniat membeli betinanya, karena mahal, berkualitas, dan kerap berprestasi. Tetapi apa daya, Biang Kerok sudah melekat di hati. Akhirnya saya pinang juga pasangan aslinya yang bernama Rudal,” tutur Om Dian lagi.
Sejak itulah, perjalanan karier lovebird Biang Kerok makin melesat. Even-even besar mulai diikutinya. Yang membanggakan, Biker meraih juara 1 kelas utama dalam even akbar Piala Kapolda Jabar, serta mendapat hadiah Rp 10 juta.
Perawatan lovebird Biang Kerok
Perawatan Biang Kerok agak berbeda dari lovebird lain yang biasa dilombakan. Kok beda? Ya, karena memang tidak ada persiapan khusus. Lihat tips perawatannya:
- Sehari-hari, lovebird Biker ditempatkan dalam kandang bersama betinanya.
- Atap kandang dipasangi genteng kaca, agar sinar matahari bisa masuk.
- Makanan hanya milet putih biasa.
- Air minum diusahakan selalu bersih.
- Mandi semprot dilakukan setiap Selasa dan Jumat.
- Lovebird Biker sama sekali tak pernah dimaster.
- Kalau mau dilombakan, tinggal mengambil Biker dari kandangnya, kemudian dimasukkan ke sangkar bulat, dan langsung dibawa ke lapangan.
Sudah banyak lovebird mania yang ingin meminang Biker, dengan penawaran tertinggi Rp 300 juta. Om Dian tidak berkeberatan jika ada yang ingin meminangnya, asal nilai maharnya sesuai dan punya kecocokan dengan calonpembeli.
Namun karena Biang Kerok sudah menjadi bagian dari keluarganya, dia juga harus minta persetujuan istri dan anak-anaknya.
sumber : www.omkicau.com
0 Response to "Beli 17 Juta selama 1,5 bulan LB ini tidak mau bunyi. Akhirnya bisa ngekek 50an detik dengan cara ini"
Posting Komentar